Ginjal berfungsi untuk
mengeluarkan zat sisa metabolisme dalam tubuh. Jika ginjal tidak dapat
berfungsi dengan baik maka zat–zat tersebut akan menumpuk dalam tubuh dan
menimbulkan beberapa penyakit seperti berikut ini:
1. Anuria
Istilah penyakit ginjal anuria mungkin masih asing bagi orang
awam.namun istilah ini akan cukup dikenal oleh mereka yang sedang
menderitanya.baiklah kita simak apa dan bagaimana tantang penyakit ginjal
Anuria ini.
A . Pengertian anuria.
anuria dalam makna sebenarnya yaitu satu situasi di mana tak ada
produksi urine dari seorang pasien. dalam penggunaan klinis disimpulkan situasi
di mana produksi urine dalam 24 jam kurang dari 100 ml. situasi ini
menggambarkan masalah fungsi ginjal yang cukup berat serta perihal ini bisa
berlangsung dengan pelan-pelan atau yang datang dengan mendadak.
yang datang pelan-pelan biasanya
menyertai masalah ginjal kronik serta umumnya tunjukkan masalah yang telah
lanjut. yang timbul mendadak beberapa besar dikarenakan gagal ginjal akut, yang
dengan klinis digunakan berbarengan dengan situasi yang dimaksud oliguria, yakni situasi di mana produksi
urine dalam 24 jam pada 100 — 400 ml.
B . Factor pemicu berlangsungnya anuria.
Kegagalan manfaat ginjal, yang bisa mempunyai pemicu ganda
terhitung obat-obatan atau racun ( contohnya, antibeku ), diabetes, tekanan
darah tinggi. batu atau tumor dalam saluran kemih juga bisa mengakibatkan
obstruksi dengan menciptakan untuk aliran urin. kalsium darah yang tinggi,
oksalat, atau asam urat, bisa berkontribusi pada risiko pembentukan batu. pada
lelaki, kelenjar prostat membesar yaitu pemicu umum dari anuria obstruktif.
Anuria akut, dimana penurunan produksi urin berlangsung dengan
cepat, umumnya adalah sinyal obstruksi atau gagal ginjal akut. gagal ginjal
akut bisa dikarenakan oleh faktor-faktor yang tidak terkait dengan ginjal,
layaknya gagal jantung, infeksi, serta situasi lain yang mengakibatkan ginjal
dapat kekurangan aliran darah.
menurut pemicu berlangsungnya,
anuria bisa dikelompokkan dalam 3 golongan yakni : sebab-sebab pre-renal,
sebab-sebab renal serta sebab-sebab post-renal.
Anuria prerenal contohnya berlangsung pada situasi hipoperfusi
layaknya disebabkan dehidrasi, combustio, perdarahan, trauma yang massive atau
sepsis. anuria pre-renal ini bisa juga dikarenakan oleh obstruksi arteri
renalis contohnya oleh disebabkan emboli ( fibrilasi atrium ), thrombus (
atherosclerosis ), serta trauma arteri renalis bilateralis. bendungan ke-2 vena
renalis bisa juga mengakibatkan penurunan produksi urine, contohnya disebabkan
kelainan koagulasi, atau penyebaran tumor.
Anuria renal diperoleh pada nekrosis tubuler akut,
glumerulonefritis akut, serta pada sebagian situasi glumerulopati.
Anuria post-renal bisa berlangsung disebabkan obstruksi urethra
oleh dikarenakan striktura, pembesaran prostat, sumbatan ke-2 ureter contohnya
dikarenakan trauma atau laparatomi, sistem keganasan dalam rongga pelvis serta
batu pada saluran kemih.
C . Tanda-tanda anuria.
anuria sendiri yaitu tanda-tanda, bukan hanya penyakit. perihal
ini kerap dihubungkan dengan tanda-tanda lain dari kegagalan ginjal, layaknya
kurangnya nafsu makan, mual, lemah, serta muntah. ini yaitu beberapa besar
hasil dari penumpukan racun dalam darah yang umumnya dapat dikeluarkan oleh
ginjal yang sehat.
D . patofisiologi berlangsungnya anuria
Sebagai disebabkan berlangsungnya anuria maka dapat timbul masalah
keseimbangan di dalam tubuh yakni berbentuk penumpukan cairan, elektrolit,
serta sisa-sisa metabolisme tubuh, yang semestinya keluar berbarengan urine.
situasi inilah yang dapat berikan gambaran klinis dari pada anuria pada gagal
ginjal layaknya edema, asidosis, uremia dsb.
biasanya
situasi ini dengan gampang bisa dikenali, hingga diagnosanya juga tidak sukar.
namun untuk melacak etiologi dari anuria terkadang sukar, maka di dalam gagal
ginjal ini penanggulangan ditujukan pada gagal ginjal akutnya tanpa memandang
etiologinya demi untuk menyelamatkan kegawatan si pasien yang terkadang
life-saving. dari sudut patofisiologi ini bisa jelas dipandang bahwa tindakan
pencegahan yaitu amat mutlak ; contohnya pada situasi yang kemungkinan
berlangsungnya anuria tinggi, pemberian cairan agar renal blood flow terjamin
mesti senantiasa diusahakan, sebelum saat anuria berlangsung.
E . Diagnosa anuria.
kontrol fisik bisa menolong untuk tahu apakah seseorang alami
anuria. umumnya, bila seseorang terkena anuria maka dia dapat alami depresi
serta dehidrasi. palpasi abdomen dapat mengungkap kandung kemih kosong. ginjal
alami bengkak serta nyeri.
anuria didiagnosa saat tak ada
produksi urin. mendapatkan pemicu gagal ginjal akut barangkali sukar. dalam
rencana untuk mendiagnosa pemicu kegagalan ginjal akut, tes darah, radiografi (
sinar-x ), usg, tes darah spesial atau biopsi barangkali dibutuhkan.
dalam rencana untuk mengkonfirmasi
kurangnya produksi urin, kateter urin berdiamnya bisa diletakkan serta produksi
urin dipantau. ketka urin tak ada yang dihasilkan, maka seseorang terdiagnosa
anuria.
F . Kaitan anuria dengan gagal ginjal.
anuria adalah tanda-tanda berlangsungnya gagal ginjal. dari
sebab-sebab anuria yang bisa mengakibatkan gagal ginjal beberapa besar yaitu
sebab-sebab di luar ginjal yang dengan kemajuan pengetahuan kedokteran sudah
bisa banyak diperbaiki/dicegah.
hasil peningkatan pengetahuan ini
bisa dipandang dalam tabel 1 tersebut yang menggambarkan pergantian prognosa
gagal ginjal akut.
Oleh dikarenakan prognosa gagal ginjal kronik lain, maka butuh
dibedakan dengan gagal ginjal akut yang prognosanya biasanya tambah baik dengan
tindakan yang lebih cepat. gagal ginjal kronik umumnya bisa dikenali dengan
didapatkannya sinyal tanda penyakit ginjal kronik layaknya ada kisah batu,
diabetes mellitus, hipertensi, ada proteinuria, anemia, penggunaan analgetik
yang berkelebihan, penyakit polikistik dan didapatkannya ginjal yang kecil.
apabila tidak diperoleh tanda-tanda layaknya dijelaskan di atas maka mesti
dipikirkan kemungkinan gagal ginjal akut yang tetap reversibel dengan
penyembuhan yang cepat serta pas.
penyembuhan bergantung pada pemicu yang mendasari tanda-tanda ini.
yang sangat gampang diobati pemicunya yaitu obstruksi aliran urin, yang kerap
dikerjakan dengan penyisipan kateter urin ke dalam kandung kemih.
manitol yaitu obat yang dipakai
untuk menambah jumlah air yang dikeluarkan dari darah serta karena menambah
aliran darah ke ginjal. tetapi, manitol adalah kontraindikasi pada anuria
sekunder untuk penyakit ginjal, dehidrasi berat, perdarahan intrakranial ( jika
sepanjang kraniotomi ), kongesti paru yang kronis, atau edema paru. dekstrosa
serta dobutamine yang keduanya dipakai untuk menambah aliran darah ke ginjal
serta melakukan tindakan dalam 30 hingga 60 menit.
H . kesimpulan
Anuria yaitu satu situasi di mana tak ada produksi urine dari
seorang pasien. dalam penggunaan klinis disimpulkan situasi di mana produksi
urine dalam 24 jam kurang dari 100 ml.
anuria bisa dikelompokkan dalam 3
golongan yakni :
·
anuria prerenal contohnya berlangsung pada situasi hipoperfusi layaknya
disebabkan dehidrasi, combustio, perdarahan, trauma yang massive atau sepsis.
·
anuria renal diperoleh pada nekrosis tubuler akut,
glumerulonefritis akut, serta pada sebagian situasi glumerulopati.
·
anuria post-renal bisa berlangsung disebabkan obstruksi urethra
oleh dikarenakan striktura, pembesaran prostat, sumbatan ke-2 ureter contohnya
dikarenakan trauma atau laparatomi, sistem keganasan dalam rongga pelvis serta
batu pada saluran kemih.
Anuria sendiri yaitu tanda-tanda, bukan hanya penyakit. perihal
ini kerap dihubungkan dengan tanda-tanda lain dari kegagalan ginjal, layaknya
kurangnya nafsu makan, mual, lemah, serta muntah. ini yaitu beberapa besar
hasil dari penumpukan racun dalam darah yang umumnya dapat dikeluarkan oleh
ginjal yang sehat.
2. Glikosuria
Glikosuria
Renalis (Glukosuria) adalah suatu keadaan dimana gula (glukosa dibuang ke dalam
air kemih, meskipun kadar gula di dalam darah adalah normal atau rendah.
Glikosuria, glukosuria adalah ekskresi glukosa ke dalam urin. Seharusnya air
seni tidak mengandung glukosa, karena ginjal akan menyerap glukosa hasil
filtrasi kembali ke dalam sirkulasi darah. Hampir dapat dipastikan bahwa
penyebab glikosuria adalah simtoma hiperglisemia yang tidak mendapatkan
perawatan dengan baik, walaupun gangguan instrinsik pada ginjal kadang-kadang
juga dapat menginduksi glikosuria. Simtoma ini disebut glikosuria renal dan
sangat jarang terjadi.
Glukosuria
adalah penyakit ginjal yang berupa adanya Glukosa (gula) di dalam urine.
Penyakit ini juga bisa disebut diabetes melitus.Penyakit ini biasanya menyerang
manusia di usia lanjut disebabkan oleh kadar gula terlalu banyak sehingga
menimbulkan kencing manis.
Glikosuria
akan menyebabkan dehidrasi karena air akan terekskresi dalam jumlah banyak ke
dalam air seni melalui proses yang disebut diuresis osmosis.
A . Penyebab Penyakit
Glukosuria
Ginjal
berfungsi sebagai penyaring darah. Pada saat disaring oleh ginjal, glukosa
dibuang bersamaan dengan zat-zat lainnya. Cairan yang telah disaring ini
melewati jaringan tubulus di dalam ginjal, dimana zat-zat yang diperlukan
(termasuk glukosa) diserap kembali dan zat-zat yang tidak diperlukan dibuang ke
dalam air kemih. Pada orang yang sehat, glukosa diserap kembali seluruhnya ke
dalam darah.
Dalam
keadaan normal, tubuh membuang glukosa ke dalam air kemih hanya jika terlalu
banyak glukosa dalam darah. Pada glikosuria renalis, glukosa dibuang ke dalam
air kemih meskipun kadar glukosa dalam darah adalah normal. Hal ini terjadi
karena adanya kelainan fungsi pada tubulus renalis. Glikosuria bisa merupakan
penyakit keturunan.
Penyebab Glukosuria adalah:
- Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak gula
- Kurang mengkonsumsi garam
Gejala Penyakit Glukosuria
Sebenarnya Glukosuria tidak
menimbulkan gejala atau efek yan serius.
Adapun Gejala yang ditimbulkan penyakitglukosuria ini adalah:
- Sering haus
- Banyak mengeluarkan air
seni
- Kadar glukosa darah pada waktu
puasa lebih dari 120 mg/dl
- Kadar glukosa darah dua jam
sesudah makan lebih dari 200 mg/dl.
B . Diagnosa Penyakit Glukosuria
Diagnosis ditegakkan berdasarkan
hasil pemeriksaan air kemih rutin, dimana di dalam air kemih ditemukan
glukosa meskipun kadar glukosa dalam darah adalah normal.
C . Pengobatan Untuk
Penyakit Glukosuria
Glikosuria renalis tidak memerlukan
pengobatan, meskipun kadang berkembang menjadi diabetes.
Cara Mengatasi Glukosuria adalah:
-Mengurangi makanan yang mengandung gula yang kadarnya tinggi
-Mengkonsumsi buah-buahan
-Obat-obatan yang fungsinya
untuk memacu pengeluaran inslin, dan juga meningkatan sensifitas insulin.
3.Albuminaria
Penyakit albuminuria merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan
adanya molekul albumin dan protein lain dalam urine. Penyebabnya adalah
kerusakan pada bagian glomerulus. Albumin sendiri adalah salah satu protein
yang disintesa oleh hati, yang berperan dalam hal menjaga tekanan onkotik
plasma agar tetap stabil.
Secara normal protein albumin tidak dikeluarkan melalui ginjal,
jika sekiranya terdapat gangguan pada fungsi ginjal terutama pada membran
glomerulusnya maka albumin tidak terfiltrasi dan dapat dikeluarkan bersama-sama
dengan urine. Adanya protein albumin didalam urine disebut juga sebagai
albumininuria.
A . Penyebab Penyakit
Albuminuria
Penyakit albuminuria artinya suatu penyakit
ginjal, dimana ditemukannya protein albumin di dalam urine. Penyebab penyakit albuminuria adalah kurangnya protein dalam tubuh.
Penyakit albuminuria ringan tidak menimbulkan gejala gejala yang
berarti. Namun pada gejala
penyakit albuminuria yang
berat akan menimbulkan pembengkakan berisi cairan pada daerah – daerah
tertentu. Pembengkakan berisi cairan ini sering disebut oedem. Oedem timbul
karena kurangnya kadar protein albumin di dalam darah sehingga tekanan osmotic
di dalam pembuluh darah semakin berkurang. Hal ini mengakibatkan cairan yang
ada di pembuluh darah akan merembes ke jaringan – jaringan lain di luar
pembuluh darah sehingga timbullah oedem. Pengobatan Albuminuria
dan pencegahan albuminuria dapat dilakukan dengan membiasakan
diri minum 8 gelas sehari. Selain itu makanan yang kita makan juga harus
seimbang, baik dari segi jumlah maupun kadar gizinya.
4. Hematuria
Hematuria merupakan kondisi
dimana urin mengandung sel-sel darah merah. Hematuria juga bisa disebabkan
iritasi atau radang pada sel-sel ginjal.
A . Penyebab Penyakit
Hematuria
Penyebab hematuria dapat disebabkanoleh kelainan
di dalam sistem saluran kencing atau di luar sistem saluran kencing. Kelainan
yang berasal dari sistem saluran kencing antara lain berupa batu saluran
kencing, tumor jinak atau tumor ganas seperti tumor ginjal, tumor ureter, tumor
buli-buli, tumor prostat, dan hiperplasia prostat jinak. Selain itu
faktor resiko untuk hematuria adalah orang berusia 40 tahun atau lebih,
merokok, pekerjaan yang sering membuatnya terpapar bahan kimia, mengkonsumsi
obat tertentu atau pernah melakukan iradiasi tulang panggul.
B . Gejala Penyakit
Hematuria
Gejala khas dari hematuria yang disebabkan tumor
ginjal, prostat, dan kandung kencing adalah hematuria yang hilang timbul dan
hematuria tanpa disertai rasa nyeri. Selain itu nyeri yang menyertai hematuria
dapat berasal dari nyeri di saluran kemih bagian atas berupa kolik atau gejala
iritasi dari saluran kemih bagian bawah
C . Diagnosis
Hematuria
Kencing darah merupakan pertanda dari penyakit yang perlu
segera ditindak lanjuti secara serius. Untuk itu,disarankan semua penderita
kencing darah rutin melakukan pemeriksaan urine dan mikroskopis yang tujuannya
tak lain adalah untuk memastikan adanya sel darah merah dalam urine dan tingkat
keparahannya. Adapun penatalaksanaan pertama mengatasai hematuria ini adalah
dengan melakukan diagnosis masalah primer penyebab hematuria.
Jika dalam analisis urine ditemui adanya protein,
nitrit atau leukosit, maka kemungkinan terjadi infeksi pada saluran urine
(urine tract infection / UTI) yang bisa disebabkan oleh bakteri ataupun virus.
Tidak ada pengobatan
hematuria yang
spesifik. Pengobatannya tergantung pada faktor penyebab penyakit hematuria itu
sendiri. Demikian artikel
penyakit hematuria. Semoga dapat menambah pengetahuan anda.
5. Bilirubinaria
Penyakit ini memiliki ciri-ciri zat
warna empedu atau bilirubin yang berlebihan pada urin. Kondisi ini bisa
diakibatkan adanya penguraian hemoglobin yang berlebihan atau akibat
disfungsi hati.
Bilirubin terbentuk akibat penguraian hemoglobin oleh sistem
retikuloendotelial dan dibawadi dalam plasma
menuju hati untuk melakukan proses konjugasi (secara langsung), untuk membnetuk
bilirubin diglukuronida dan diekresikan ke dalam empedu.Bilirubin langsung atau terkonjugasi kerap muncul akibat ikterik obstruktif, baik yang bersifat
ekstrahepatika (akibat pembentukan batu atau tumor) ataupun intrahepatika.
Bilirubinterkonjugasi tidak dapat keluar dari empedu menuju usus sehingga akan
masuk kembali dantereabsorpsi dalam aliran darah.
nilai
rujukan
Dewasa :
Total:
0,1-1,2 mg/dlLangsung (terkonjugasi): 0,1-0,3 mg/dl
Anak :
Total:Bayi
baru lahir: 1-12 mg/dlAnak: 0,2-0,8 mg/dl
masalah klinis
Penurunan
kadar:
Anemia/defisiensi
zat besi
Pengaruh obat:
barbiturat,
salisilat (aspirin), penisilin, kafein dosis tinggi
Peningkatan
kadar:
neoplasma,
hepatitis, sirosis, mononukleosis infeksius, metastasis kanker hati
Pengaruh obat:
antibiotik (anfoterisin B, klindamisin, eritromisin,
gentamisin, linkomisin,oksasiklin, tetrasiklin), sulfonamid, obat anti
tuberkulosis, alopurinol, asetazolamid,diazepam, barbiturat, narkotik (kodein,
morfin, meperidin), indometasin, metotreksat,metildopa, papaverin, prokainamid,
steroid, kontrasepsi oral, tolbutamid, vitamin A, C dan K
6. Nefritis Glomerulus
Nefritis glomerulus atau
radang ginjal umumnya diakibatkan reaksi alergi terhadap racun yang diproduksi
bakteri Streptococcus yang bisa menginfeksi bagian tubuh
lainnya seperti tenggorokan. Penyakit ini memungkinkan sel-sel darah merah dan
protein tercampur dengan urin. Nefritis glomerulus parah bisa menyebabkan gagal
ginjal.
A . Pengertian
Nefritis
Nefritis adalah
peradangan pada nefron karena bakteri streptokokus yang masuk melalui saluran
pernapasan. Dari saluran pernapasan, Bakteri terbawa oleh darah ke ginjal. Akibat adanya peradangan, protein yang
masuk bersama urin primer tidak dapat disaring, sehingga akan ikut keluar
bersama urin. Nefritis kronis biasanya terjadi pada orang yang sudah lanjut
usia ditandai dengan tekanan darah tinggi, pengerasan pembuluh darah dalam
ginjal dan rusaknya glomerulus atau tubulus.
B . Penyebab Nefritis
Peradangan ginjal
biasanya disebabkan oleh infeksi, seperti yang terjadi pada
pielonefritis atau suatu reaksi kekebalan yang keliru dan melukai ginjal. Suatu
reaksi kekebalan yang abnormal bisa terjadi melalui 2 cara:
1. Suatu antibodi dapat menyerang ginjalnya sendiri atau suatu antigen (zat
yang merangsang reaksi kekebalan) menempel pada ginjal.
2. Antigen dan antibodi bergabung di bagian tubuh yang lain dan kemudian
menempel pada sel-sel di dalam ginjal.
C . Gejala Nefritis
Tanda-tanda dari
nefritis adalah:
-hematuria (darah di dalam air kemih)
-proteinuria (protein di dalam air kemih)
-kerusakan fungsi hati, yang tergantung kepada jenis, lokasi dan beratnya
reaksi kekebalan.
Gejala ini lebih sering nampak terjadi pada masa kanak-kanak dan dewasa dibanding pada
orang-orang setengah baya. Bentuk yang paling umum dijumpai dari nefritis
adalahglomerulonefritis. Sedangkan nefritis yang sudah kronis biasanya terjadi
pada orang-orang yang sudah lanjut usia ditandai dengan tekanan darah tinggi,
dan rusaknya glomerulus atau
tubulus.
Penderita biasanya mengeluh tentang rasa dingin, demam,
sakit kepala, sakit punggung, udema (bengkak) pada bagian muka biasanya sekitar
mata (kelopak), mual dan muntah-muntah, Sulit buang air kecil dan air seni
menjadi keruh. Seringkali terjadi dalam periode 3 sampai 6
minggu setelah infeksi streptokokus.
7. Pielonefritis
A . Pengertian
Pielonefritis
Penyakit ini termasuk
dalam gangguan yang terjadi pada organ ginjal, dimana kondisi yang dialami
berupa bakteri yang menginfeksi dan kemudian menyebabkan peradangan pada
ginjal.
B . Penyebab Pielonefritis
Telah disebutkan
dalam pengertianya bahwa peradangan pada penyakit ini disebabkan oleh
bakteri, dimana jenis bakteri yang menginfeksi adalah Escherichia coli. Bakteri
ini biasanya berkembang biak dalam alat kelamin dan yang beresiko untuk terkena
adalah wanita hamil atau penderita kencing manis.
C . Gejala
Pielonefritis
Jika sudah
terdiagnosis mengidap penyakit ini, maka penderita akan merasakan gejala
seperti demam, menggigil atau rasa sakit yang terjadi di bagian punggung bawah.
Selain itu penderita juga mengalami mengalami mual dan muntah-muntah.
D . Diagnosa
Pielonefritis
Sama halnya dengan
penyakit lain, tujuan dari diagnosis terhadap penyakit ini adalah juga
untuk menemukan penyebab dan gejala yang kemudian akan dijadikan dasar
dalam menentukan jenis pengobatan yang tepat pada penderita. Semua itu
dilakukan melalui pemeriksaan fisik seperti biakan bakteri yang diambil dari
kandung kemih atau rontgen untuk melihat keadaan ginjal.
E . Pengobatan
Pielonefritis
Biasanya penderita
akan diobati melalui pemberian obat antibiotic, namun itu jika penyakit ini
dalam diagnosis masih dikatakan ringan. Setelah itu perlu dilakukan pemeriksaan
air kemih penderita lagi yang jika dalam pembiakan bakteri masih ditemukan
adanya bakteri maka tindaakn yang harus dilakukan adalah operasi supaya daerah
yang terkena bisa diangkat.